|

|
Jum'at, 11 September 2009 00:00:00
Pengikut HK Capai 8.300 Umat
MANADO-
Pengikut aliran Herman Kemala (HK) di Sulut terus membeludak, bahkan merembet ke kota-kota besar lain di Indonesia dan menembus
luar negeri. Hingga kini, HK telah menghimpun 8.300 anggota yang tersebar di Manado, Medan, Bekasi, Tangerang, Jakarta,
Bandung, Cirebon, Madiun, Yogyakarta, Jatinangor dan Balikpapan. Juga di Taiwan dan Amerika Serikat. Manado merupakan pusat.
Jumlah pengikuti di Manado dan sekitarnya mencapai 5.000an.
Untuk bisa menghimpun umat dan melebarkan sayap pelayanan, dia
mengaku tidak mudah. Dia harus bekerja keras dan tetap komitmen dalam pelayanan.
‘’Untuk membina umat sampai sekarang ini
tidak mudah. Ini harus butuh komitmen yang tulus dalam melayani Tuhan Yesus,’’ kata Herman Kemala (HK) kepada wartawan koran
ini saat ditemui di Mercifull Building, kemarin. Ia menambahkan, para pengikutnya itu berasal dari berbagai denominasi gereja.
“Mereka mengikuti ibadah tapi setelah itu harus kembali ke gereja masing-masing,” katanya
Dalam yayasan juga sudah sangat
tegas mengatur bahwa tidak melaksanakan kegiatan sakramen seperti baptisan apalagi sampai pada pernikahan. “Kami hanya
melaksanakan ibadah pada setiap hari Selasa oleh hamba-hamba Tuhan dari gereja-gereja yang ada di Manado,’’ jelasnya sambil
mengajak wartawan koran ini untuk mengikuti ibadah sekaligus menyaksikan aktivitas mereka
Terhadap masalah isi rekaman
video yang memperlihatkan pemukulan, HK mengaku tidak takut. Menurut HK, rekaman di video itu dia hanya menyentuh lembut,
sekadar memberikan didikan kepada mereka supaya jangan melakukan kejahatan.
Kejahatan apa yang mereka lakukan? ”Ada yang
mencuri, berbohong, menjalin hubungan dengan suami orang, ada yang berhutang banyak, minum-minuman keras dan mengisap narkoba.
Ini memang saya sangat tentang. Karena saya paling benci berbohong, mencuri atau tindakan kejahatan lainnya,” katanya.
Ia
ikut membantah tindakan kekerasan sampai pengikutnya meninggal. Menurutnya, itu tidak benar. Memang, lanjut HK, dulu sempat ada
yang meninggal tapi karena sakit berlarut-larut. ”Saya murni mengajarkan berbagai kasih,” tambahnya lagi.
Terkait tudingan
HK menghujat orang Minahasa, ikut diluruskannya. ”Saya sangat cinta orang Minahasa, apalagi hasil olahan-olahannya. Masa saya
membenci atau menghinanya, sedangkan di sini (Merciful Building) banyak sekali ciri khas Minahasa.
HK ikut membantah
tudingan peribadatan Yayasan Kemuliaan Allah adalah aliran sesat. Pun Merciful Building yang disebut-sebut tempatnya. ”Tidak
benar. Merciful Building adalah murni pusat bisnis produk asal Sulut. Sedangkan Yayasan bukan di sini tempatnya, di jalan
Pramuka nomor enam pada keluarga Monginsidi. Saya mengajarkan tentang Alkitab yakni amanat Yesus Kristus. Sedangkan ibadah
dilakukan setiap Selasa di Aula Ignatius Kanaka. Kami memang tidak melakukan ibadah di hari Minggu dan tak ada istilah
melakukan sakramen,” katanya.
Ia ikut membantah selentingan pernah serumah dengan Nancy Walangitan (31), yang di usia 16
tahun pada 13 tahun lalu meninggalkan rumah orang tuanya. Menurut HK, tudingan itu fitnah. Karena dia tidak serumah dengan
Nancy. ”Saya tinggal di rumah sendiri dan Nancy itu kos karena mengalami masalah dengan keluarganya,” katanya seraya menyebut
dialah yang menyuruh Nancy balik ke orangtuanya.
Apa respon Nancy? Menurutnya, sejak usia 17 tahun dia benar-benar sudah
ingin berkarier. Dan, bukan dipengaruhi HK.
Saat ditanyai mengapa Nancy tak serumah dengan orangtuanya? Nancy hanya
menjawab ingin mandiri saja. “Pada saat masalah keluarga saya, Pak Herman-lah yang menolong kami,” tambahnya.
Nancy adalah
anak dari Telly Sondakh dan Robby Walangitan. Ia sangat menentang tudingan serumah dan telah diperselir HK. “Saya punya rumah
sendiri di CBA Gold Estate Mapanget nomor 3, jadi tak pernah serumah dan sekontrakan dengannya,” paparnya. Nancy menjelaskan
bahwa hubungan dengan HK hanya sebagai owner dan sepelayanan di Yayasan Kasih Allah. Katanya lagi, saat ini dia memiliki pacar
yang sedang di luar negeri. Hubungan Nancy bersama keluarganya saat ini aman dan nyaman. “Kami sudah terus berkomunikasi dan
saling mengunjungi maupun mendoakan,” tambahnya.
Sementara, Forum Pemuda Lintas Gereja (FPLG) mengeluarkan pernyataan
sikap yang ditandatangani Ivan Sarundajang (Ketua Pengarah) dan Pnt Billy Lombok (Ketua FPLG). Ada empat poin yang disampaikan.
Pertama, meminta semua denominasi saling menghargai. ”Dan apabila ada yang tidak menghargai, maka kami setuju itu adalah bagian
dari provokasi,” tulis keduanya.
Selain itu, FPLG ikut menyerukan ke pemerintah supaya bijaksana terhadap denominasi yang
ada. Pun menyerukan ke umat agar menahan diri dari segala isu memecah bela. ”Dan kami meminta aparat agar mengusut tuntas
segala dugaan pelanggaran HAM, kekerasan dan pelanggaran undang-undang dan aturan yang
berlaku.”(MW)
sumber:
http://www.mdopost.com/
dilihat : 414 kali