|

|
Kamis, 06 Maret 2008 00:00:00
Dipergoki Akan Dibaptis Kristen, Ibu Berusia 70 Tahun Dibakar
Seorang perempuan berusia 70 tahun dibakar hidup-hidup sampai hampir meninggal di Bangladesh saat
diketahui berencana untuk dibaptis sebagai Kristen pada bulan ini.
Rahima Beoa dari wilayah mayoritas Muslim di
distrik Rangpur, sekitar 150 mil di sebelah barat laut ibukota Dhaka, menderita 70 persen luka bakar di tubuhnya saat kelompok
yang tidak dikenal membakar rumahnya pada 3 Januari lalu, lapor sebuah agen penganiayaan Kristiani baru-baru
ini.
"Orang yang tidak dikenal membakar hidup-hidup perempuan tua itu karena mereka menemukan kalau dia akan menjadi
Kristiani pada bulan berikutnya," kata Khaled Mintu, supervisor regional denominasi Isha-E-Jamat di Rangpur, kepada Compass
Direct. "Itu adalah konspirasi yang sangat jahat untuk menghentikan dia menjadi seorang Kristen."
Anak perempuan
Beoa dan menantunya, yang tinggal bersamanya dan tiga anak mereka, menjadi Kristiani dua tahun lalu. Dikatakan bahwa dia mau
dibaptis "sudah sejak lama" namun terlalu lemah untuk bepergian ke ibukota, Dhaka.
Karena penduduk desa memusuhi
orang yang berpindah dari Islam, penduduk lokal cenderung pergi ke ibukota untuk dibaptis sehingga konversi mereka tidak
diketahui. Namun Beoa terlalu tua untuk mengadakan perjalanan yang melelahkan dimana dia harus berjalan kali berkilo-kilo
jauhnya untuk mendapatkan bus ke kota.
Pada malam serangan, anak perempuan, menantu, dan cucunya pergi ke ibadah
gereja. Mereka pergi pada malam hari karena penduduk desa bekerja sebagai buruh atau pedagang, menurut Compass.
Beoa
dan cucu laki-lakinya yang berusia 9 tahun sedang tidur saat penyerang membakar rumah yang terbuat dari bambu dan kayu
tersebut.
"Si cucu berhasil lolos dari kobaran api," kata Mintu. "Namun si nenek terluka dan terbakar 70 persen dari
tubuhnya, ternak dan barang-barang lain di rumah itu terbakar."
Mintu menambahkan tidak ada saudara atau tetangga
yang mau membantu memadamkan api.
Seorang "dukun" mengobati tubuh Beoa yang terbakar karena keluarga itu tidak mampu
membayar perawatan di rumah sakit, kata Mintu.
Pihak keluarga dan gereja tidak menuntuk karena mereka tidak dapat
mengenal kelompok yang menyerang.
Pada tahun 2006, rumah-rumah Kristiani di daerah itu divandalisasi oleh sekitar
7000 warga Muslim yang ingin mengusir mereka karena iman. Namun pemerintah setempat dan polisi menolong umat Kristiani tetap
tinggal di tanah mereka meski ditentang keras mayoritas Muslim.
Terdapat sekitar 50 keluarga Kristiani di radius dua
mil di wilayah itu. Kebanyakan dari mereka berasal dari latar belakang Muslim, kata Mintu kepada Compass.
Populasi
Bangladesh terdiri dari 83 persen Muslim, 16 persen Hindu dan satu persen agama lain, menurut CIA World
Factbook.
Ethan Cole
Koresponden Kristiani Pos
*kiriman Janner Pasaribu
dilihat : 413 kali