|

|
Jum'at, 06 Oktober 2006 00:00:00
Meditasi: aliran mitologi, mitos dan logos
Pada masa awal dari usaha manusia untuk berpikir, manusia membuat mitologi yang bercerita
tentang alam semesta dan kejaidian-kejadian yang dapat disaksikan dan dialami oleh manusia di dalamnya. Perpecahan jurusan
mulai terjadi antara dua usaha yang berlawanan dalam tata-cara untuk memproses mitologi di dalam pikiran manusia;
*
mitologi menjadi mitos Jawaban yang diberikan berusaha meloloskan diri dari rasio dan usaha untuk berpikir, dengan membangun
‘keyakinan’(percaya tanpa perlu bukti kongkrit)/ believe sistem warisan untuk menjawab permasalahan- permasalahan yang ada di
dalam mitologi kehidupan individu manusia dalam interaksi dengan di luar dirinya.
* mitologi menjadi logos Jawaban
yang diberikan berusaha menekankan proses akal budi dan rasio untuk mencari kebenaran melalui metodologi yang jelas dan
rapi.
Nah, setelah terjadi perpecahan antara dua jurusan soal proses yang dianggap benar dalam mencari kebenaran;
maka timbullah kelompok-kelompok keyakinan, keagamaan yang menjadi terpisah dengan kelompok-kelompok ilmuan.
Dalam
kenyataannya dua kegiatan ini tidak bisa dipisahkan. Kegiatan untuk bermain simbol yang menjadi pekerjaan para pencinta mite
dan kegiatan bermain akal budi dan rasio ala pencinta ilmupengetahuan adalah bioptional sistem yang sudah inheren sejak manusia
itu lahir. Maka dari itu manusia yang katanya ilmuan sekalipun masih mau dan memerlukan agama begitu juga para agamawan masih
bermain dengan ilmupengetahuan ala logos.
LOGOS yang terpisah dengan mitos menimbulkan masalah baru bahwa dalam
logos yang pada satu titik pencapaian tertentu, merasa telah menemukan kebenaran hakiki yang
disebut empiris, logis, dlsb
yang akhirnya menghentikan proses mencari kebenaran tsb. Sekolah, kuliah dlsb yang mengatasnamakan ilmupengetahuan hanya
berhenti menjadi kegiatan copy&paste atas believe sistem warisan / kebenaran yang dianggap terakhir, paling benar yang berlaku
dari satu generasi ke generasi selanjutnya tanpa usaha / kemalasan untuk meng-update sesuai perkembangan jaman dengan
berlindung di balik kemapanan. Suatu usaha mencari ilmupengetahuan menjadi berubah urutannya menjadi; 1. Korelasi /
perbandingan antar kesimpulan / teori / jawaban akhir kebenaran yang disepakati. 2. Observasi. 3. Experimen. Peran observasi
dan experimen yang menjadi hal utama dalam pencaharian menjadi mandek karena sudah ada jawaban akhir tentang kebenaran itu
sendiri yaitu pada tahap korelasi / perbandingan antar kesimpulan / teori / kebenaran akhir yang disepakati, tanpa ada usaha
peyesuaian pada update terakhir dari lingkungan yang dihadapi. Maka dari itu pada umumnya usaha untuk melakukan proses
observasi dan experimen malahan tidak dilakukan samasekali.
MITOS yang terpisah dari logos menimbulkan masalah baru
bahwa dalam mitos, pencaharian kebenaran tidak lagi merasa perlu untuk mencari kebenaran yang relevan dalam tempat dan waktu
yang spesifik. Agama, keyakinan dan believe sistem warisan malah memisahkan antara kebenaran yang hakiki dengan usahamanusia
untuk mencari kebenaran itu sendiri. Simbol-simbol mite dianggap ada tetapi hanya berfungsi untuk diamati dan diyakini, bukan
untuk mencari kebenaran seperti tujuan utama sebelum terpecahnya mitologi menjadi dua kegiatan yaitu; mitos dan logos. Urutan
proses pencaharian kebenarannya memang tampak tetap yaitu; dimulai dengan Observasi. Tetapi usaha untuk melakukan experimen dan
korelasi / perbandingan antar kesimpulan / teori / kebenaran menjadi hilang.
KESIMPULAN akhirnya adalah: bahwa dua
jalan pencaharian kebenaran ini mandek karena memisahkan dua usaha ini menjadi extrim mitos dan extrim logos membuat
‘experimen’ (yang adalah kegiatan merealisasikan suatu kebenaran dengan fakta lapangan yang costumize karena pengaruh tempat
dan ‘waktu’ (yang terus berubah sesuai perkembangan jaman)) malah hilang dari proses itu sendiri. Sehingga jalan logos maupun
mitos tidak berhasil mengajak orang untuk tetap di sistem utama guna pencaharian kebenaran yang cotumize sesuai kondisi, tempat
dan waktu tsb. Sistem pencaharian mitologi utama yaitu; 1. Observasi dari nol. 2. Experimen dengan realitas yang
costumise
sesuai kondisi, tempat dan waktu tsb. 3. Korelasi / perbandingan antar kesimpulan / teori / kebenaran akhir yang
ditemukan oleh ilmuan / individu berbeda.
LETAK KOMPATIOLOGI ala Vincent Liong adalah pada aliran mitologi sebelum
terpecah menjadi mitos dan logos. Maka dari itu yang terpenting adalah proses 1. Observasi dari nol. 2. Experimen dengan
realitas yang costumise sesuai kondisi, tempat dan waktu tsb. 3. Korelasi / perbandingan antar kesimpulan / teori / kebenaran
akhir yang ditemukan oleh ilmuan / individu berbeda. Maka dari itu masing-masing praktisi bisa membuat kesimpulan dan teori
sendiri-sendiri tanpa saya (Vincent Liong) sebagai pendiri turut ambil pusing. Yang penting, kesimpulan itu diambil melalui
proses observasi dan experimen individual sebelumnya, tidak nyontek dari keyakinan / believe sistem orang
lain lalu
diambil mentah-mentah.
Vincent Liong (pemerhati psikologi dan filsafat)
dilihat : 407 kali